Awal mula kemunculan
spesies Komodo ini disinyalir pada Sekitar 40 juta tahun silam di Asia,
Kemunculannya dimulai dengan istilah bahasa latinya marga veranus, yang
setelahnya bermigrasi ke Australia.
Dan pada 15 juta tahun yang lalu, diduga hewan predator ini bergerak
menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang, karena pertemuan
lempeng benua Australia dan Asia Tenggara.
Komodo dipercaya berevolusi dari nenek moyang Australia sekitar 4 juta
tahun yang lampau, dan meluas penyebarannya sampai sejauh Timor.
Awal diketemukannya Komodo di wilayah Nusa Tenggara Timur ini pada
sekitar tahun 1910, ketika armada kapal Belanda menemukan makhluk
misterius yang diduga "Naga" yang mendiami wilayah Kepulauan Sunda
Lesser.
Hal ini di tindak lanjuti oleh Letnan Steyn Van Hensbroek, seorang
penjabat Administrasi Kolonial Belanda di kawasan Flores tentang temuan
ini dan di tahun 1912, Peter A. Ouwens, direktur Museum Zoologi di Bogor
mempublikasikan komodo kepada dunia lewat papernya.
Dalam tulisannya, Ouwens memberi saran nama kadal raksasa dengan istilah
" Varanus komodoensis" untuk komodo, sebagai pengganti julukan Komodo
Dragon (Naga Komodo). Dan hewan predator ini dipercaya sebagai hewan unik dan langka, sehingga pada tahun 1915 pemerintah Belanda akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi.
Dengan kontur wilayah yang didiami oleh spesies Komodo ini dengan
sebagian besar di padang savana yang gersang nan tandus, hewan ini
membentuk negerinya sendiri di Taman Nasional Komodo, dengan komposisi
penyebarannya antara lain di Pulau Komodo sekitar 1700 ekor, Pulau Rinca
sebanyak 1300 ekor, Pulau Gili Montang terdapat sekitar 100 ekor, serta
Gili Dasami yang didiami sekitar 100 ekor komodo.
Hewan yang masuk pada bagian kehidupan era jurasic
ini menyukai tempat panas, ini dimaksudkan untuk menjaga panas
tubuhnya di malam hari dengan membuat sarang dalam lubang sedalam 1-3
meter.
Disisi lain dalamperkembangan, populasi hewan ini mengalami penyusutan,
sehingga komodo dimasukan ke dalam daftar IUCN (International Union for
Conservation of the Nature).
Adanya Perubahan iklim yang diakibatkan oleh ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab seperti penebangan liar (illegal logging), pembakaran
hutan secara liar, limbah bahan pertambangan, akan secara langsung
mengancam keberlangsungan hidup hewan purba ini.
Selain itu, kecerobohan manusia dalam berburu rusa secara berlebihan,
dapat membahayakan keseimbangan ekosistem di kawasan pulau komodo.
Sehingga pada tahun 1980, pemerintah menetapkan Taman Nasional Komodo
sebagai wilayah konservasi yang dilanjutkan dengan adanya pengakuan
dunia atas kekayaan alam ini, kawasan seluas 1.817 kilometer persegi ini
dikukuhkan sebagai Cagar Manusia dan Biosfir pada tahun 1986 serta
Situs Warisan Dunia (World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991.
Selain UNESCO, Pulau Komodo juga ditetapkan sebagai salah satu dari
tujuh keajaiban alam dunia dalam ajang New 7 Wonders yang sudah
diumumkan secara resmi beberapa waktu yang lalu.
Taman Nasional Komodo yang lebih populer dengan sebutan Pulau Komodo
tidak hanya dihuni oleh Komodo, namun juga menyimpan berjuta pesona
panorama alam dan keunikan tersendiri. Dikawasan ini selain terdapat
hutan savana, juga terdapat hutan tropis musim yang di dominasi pohon
lontar (Borassus flabellifer), hutan bakau serta terumbu karang.
Taman Nasional ini juga memiliki perarian yang eksotik dengan luasnya
sekitar 1.214 KM, juga keindahan pemandangan bawah laut yang eksotik.
Ribuan spesies ikan hias, gunung laut, bunga karang, terumbu karang dan
teluk semi tertutup menambah panjang barisan andalan potensi wisata di
tanah komodo ini. Keindahan bahari ini begitu sempurna mengingat
perairan ini merupakan migrasi 5 jenis paus, 10 lumba-lumba dan duyung.
Oleh karenanya Hewan purba dan segala isi yang menghuni Taman Nasional
Pulau Komodo beserta hamparan keindahan alam yang luar biasa di belahan
timur negeri ini layak untuk menggapai predikat suatu keajaiban
sesungguhnya. (Fun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar